Selasa, 15 Juli 2008

AKU BERMIMPI MELIHAT SURGA

Sungguh ketika ku di Pangkalan punai aku mimpi melihat surga
Ternyata surga tidak megah, hanya sebuah istana kecil di tengah hutan
Tidak ada bidadari seperti yang disebut di kitab-kitab suci

Aku meniti jembatan kecil
Seorang wanita berwajah jernih menyambutku
“Inilah surga” katanya
Ia tersenyum, kerling matanya mengajakku menengadah
Seketika aku tekesiap oleh pantulan sinar matahari senja
Menyirami kubah-kubah istana
Mengapa sinar matahari bewarna perak, jingga, merah dan biru?
Sebuah keindahan yang asing

Di istana surga
Dahan-dahan pohpn ara menjalar ke dalam kamar-kamar sunyi yang bertingkat-tingkat
Gelas-gelas kristal berdenting dialiri air zamzam
Menebarkan rasa kesejukan

Bunga petunia ditanam dalam pot-pot kayu
Pot-pot itu digantung pada kusen-kusen jendela yang berwarna biru
Di beranda, kupu-kup kecil disembunyikan dibalik tilam, indah sekali
Sinarnya memancarkan kedamaian
Tembus membelah perdu-perdu di halaman

Surga begitu sepi
Tapi aku ingin tetap di sini
Karena ku ingat janjimu Tuhan
Kalau aku datang dengan berjalan
ENGKAU akan menjemputku dengan berlari-lari
( 100% q POSTING DARI NOVEL LASKAR PELANGI )

1 komentar:

Yeiko_tori mengatakan...

Bu...jangan nyonto 100% dong. Sekali-kali buat puisi sendiri. Masa' nyonto terus.Aku pingin tau anak kaya kamu kalo buat puisi gimana?hehehe